30 April 2009

Keamanan Sistem World Wide Web

World Wide Web (WWW atau Web) merupakan salah satu “killer applications” yang menyebabkan populernya Internet. WWW dikembangkan oleh Tim Berners-Lee ketika sabatical di CERN.

Kehebatan WWW adalah kemudahan untuk mengakses informasi, yang dihubungkan satu dengan lainnya melalui konsep hypertext. Informasi dapat tersebar di mana-mana di dunia dan terhubung melalui hyperlink. Informasi lebih lengkap tentang WWW dapat diperoleh di .

Berkembangnya WWW dan Internet menyebabkan pergerakan sistem informasi untuk menggunakannya sebagai basis. Untuk itu, keamanan sistem informasi yang berbasis WWW dan teknologi Internet bergantung kepada keamanan sistem WWW tersebut.

Sistem WWW terdiri dari dua sisi: server dan client. Sistem server dan client memiliki permasalahan yang berbeda. Keduanya akan dibahas secara terpisah.

Keamanan Server WWW

Keamanan server WWW biasanya merupakan masalah dari seorang administrator. Dengan memasang server WWW di sistem anda, maka anda membuka akses (meskipun secara terbatas) kepada orang luar. Apabila server anda terhubung ke Internet dan memang server WWW anda disiapkan untuk publik, maka anda harus lebih berhati-hati.

Server WWW menyediakan fasilitas agar client dari tempat lain dapat mengambil informasi dalam bentuk berkas (file), atau mengeksekusi perintah (menjalankan program) di server. Fasilitas pengambilan berkas dilakukan dengan perintah “GET”, sementara mekanisme untuk mengeksekusi perintah di server dikenal dengan istilah “CGI-bin” (Common Gateway Interface). Kedua servis di atas memiliki potensi lubang keamanan yang berbeda.

Adanya lubang keamanan di sistem WWW dapat dieksploitasi dalam bentuk yang beragam, antara lain:

· informasi yang ditampilkan di server diubah sehingga dapat mempermalukan perusahaan atau organisasi anda;

· informasi yang semestinya dikonsumsi untuk kalangan terbatas (misalnya laporan keuangan, strategi perusahaan anda, atau database client anda) ternyata berhasil disadap oleh saingan anda;

· informasi dapat disadap (seperti misalnya pengiriman nomor kartu kredit untuk membeli melalui WWW);

· server anda diserang sehingga tidak bisa memberikan layanan ketika dibutuhkan (denial of service attack);

· untuk server web yang berada di belakang firewall, lubang keamanan di server web yang dieksploitasi dapat melemahkan atau bahkan menghilangkan fungsi dari firewall.

Sebagai contoh serangan dengan mengubah isi halaman web, beberapa server Web milik pemerintah Indonesia sempat menjadi target serangan dari beberapa pengacau (dari Portugal) yang tidak suka dengan kebijaksanaan pemerintah Indonesia dalam masalah Timor Timur. Mereka mengganti halaman muka dari beberapa server Web milik pemerintah Indonesia dengan tulisan-tulisan anti pemerintah Indonesia. Selain itu, beberapa server yang dapat mereka serang diporakporandakan dan dihapus isi disknya. Beberapa server yang sempat dijebol antara lain: server Departemen Luar Negeri, Hankam, Ipteknet, dan BPPT.

Kontrol Akses

Sebagai penyedia informasi (dalam bentuk berkas-berkas), sering diinginkan pembatasan akses. Misalnya, diinginkan agar hanya orang-orang tertentu yang dapat mengakses berkas (informasi) tertentu. Pada prinsipnya ini adalah masalah kontrol akses. Pembatasan akses dapat dilakukan dengan:

· membatasi domain atau nomor IP yang dapat mengakses;

· menggunakan pasangan userid & password;

· mengenkripsi data sehingga hanya dapat dibuka (dekripsi) oleh orang yang memiliki kunci pembuka.

Mekanisme untuk kontrol akses ini bergantung kepada program yang digunakan sebagai server.

Secure Socket Layer

Salah satu cara untuk meningkatkan keamanan server WWW adalah dengan menggunakan enkripsi pada komunikasi pada tingkat socket. Dengan menggunakan enkripsi, orang tidak bisa menyadap data-data yang dikirimkan dari/ke server WWW. Salah satu mekanisme yang cukup populer adalah dengan menggunakan Secure Socket Layer (SSL) yang mulanya dikembangkan oleh Netscape.

Selain server WWW dari Netscape, beberapa server lain juga memiliki fasilitas SSL juga. Server WWW Apache (yang tersedia secara gratis) dapat dikonfigurasi agar memiliki fasilitas SSL dengan menambahkan software tambahan (SSLeay, yaitu implementasi SSL dari Eric Young). Bahkan ada sebuah perusahaan (Stronghold) yang menjual Apache dengan SSL.

Penggunaan SSL memiliki permasalahan yang bergantung kepada lokasi dan hukum yang berlaku. Hal ini disebabkan:

· Pemerintah melarang ekspor teknologi enkripsi (kriptografi).

· Paten Public Key Partners atas Rivest-Shamir-Adleman (RSA) public-key cryptography yang digunakan pada SSL.

Oleh karena hal di atas, implementasi SSLeay Eric Young tidak dapat digunakan di Amerika Utara (Amerika dan Kanada) karena “melanggar” paten RSA dan RC4 yang digunakan dalam implementasinya. SSLeay dapat diperoleh dari:

http://www.psy.uq.oz.au/~ftp/Crypto

Informasi lebih lanjut tentang SSL dapat diperoleh dari:

http://home.netscape.com/newsref/std

Mengetahui Jenis Server

Informasi tentang server yang digunakan dapat digunakan oleh perusak untuk melancarkan serangan sesuai dengan tipe server dan operating system yang digunakan.

Informasi tentang program server yang digunakan sangat mudah diperoleh. Program Ogre (yang berjalan di sistem Windows) dapat mengetahui program server web yang digunakan. Sementara itu, untuk sistem UNIX, program lynx dapat digunakan untuk melihat jenis server dengan menekan kunci “sama dengan” (=).

Keamanan Program CGI

Meskipun mekanisme CGI tidak memiliki lubang keamanan, program atau skrip yang dibuat sebagai CGI dapat memiliki lubang keamanan. Misalnya, seorang pemakai yang nakal dapat memasang skrip CGI sehingga dapat mengirimkan berkas password kepada pengunjung yang mengeksekusi CGI tersebut.

Keamanan client WWW

Dalam bagian terdahulu dibahas masalah yang berhubungan dengan server WWW. Dalam bagian ini akan dibahas masalah­masalah yang berhubungan dengan keamanan client WWW, yaitu pemakai (pengunjung) biasa.

Seorang pengunjung sebuah tempat WWW dapat diganggu dengan berbagai cara. Misalnya, tanpa dia ketahui, dapat saja program Java, Javascript, atau ActiveX yang jahat didownload dan dijalankan. Program ini dapat mengirimkan informasi tentang anda ke server WWW tersebut, atau bahkan menjalankan program tertentu di komputer anda. Bayangkan apabila yang anda download adalah virus atau trojan horse yang dapat menghapus isi harddisk anda.

Bahan Bacaan

Informasi lebih lanjut mengenai keamanan sistem WWW dapat diperoleh dari sumber on-line sebagai berikut.

http://www.w3.org/Security/Faq/

27 April 2009

Firewall


Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan jaringan internal. Informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall ini.


Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga (prevent) agar akses (ke dalam maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang (unauthorized access) tidak dapat dilakukan. Konfigurasi dari firewall bergantung kepada kebijaksanaan (policy) dari organisasi yang bersangkutan, yang dapat dibagi menjadi dua jenis:

· apa-apa yang tidak diperbolehkan secara eksplisit dianggap tidak diperbolehkan (prohibitted)

· apa-apa yang tidak dilarang secara eksplisit dianggap diperbolehkan (permitted)

Firewall bekerja dengan mengamati paket IP (Internet Protocol) yang melewatinya. Berdasarkan konfigurasi dari firewall maka akses dapat diatur berdasarkan IP address, port, dan arah informasi. Detail dari konfigurasi bergantung kepada masing-masing firewall.

Firewall dapat berupa sebuah perangkat keras yang sudah dilengkapi dengan perangkat lunak tertentu, sehingga pemakai (administrator) tinggal melakukan konfigurasi dari firewall tersebut. Firewall juga dapat berupa perangkat lunak yang ditambahkan kepada sebuah server (baik UNIX maupun Windows NT), yang dikonfigurasi menjadi firewall. Dalam hal ini, sebetulnya perangkat komputer dengan prosesor Intel 80486 sudah cukup untuk menjadi firewall yang sederhana.

Pemantau adanya serangan

Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahui adanya tamu tak diundang (intruder) atau adanya serangan (attack). Sistem ini dapat memberitahu administrator melalui e-mail maupun melalui mekanisme lain seperti melalui pager. Contoh program yang dapat digunakan antara lain courtney (UNIX). Program courtney akan memberitahu melalui e-mail apabila ada probe.

Pemantau integritas sistem

Pemantau integritas sistem dijalankan secara berkala untuk menguji integratitas sistem. Salah satu contoh program yang umum digunakan di sistem UNIX adalah program Tripwire. Program paket Tripwire dapat digunakan untuk memantau adanya perubahan pada berkas. Pada mulanya tripwire dijalankan dan membuat database mengenai berkas-berkas atau direktori yang ingin kita amati. Informasi mengenai besarnya berkas, kapan dibuatnya, pemiliknya, dan sebagainya tercatat dalam sebuah database. Hal ini dilakukan dengan menggunakan hash function. Apabila ada perubahan, maka keluaran dari hash function itu akan berbeda dan akan ketahuan adanya perubahan.

Audit: Mengamati Berkas Log

Segala kegiatan penggunaan sistem dapat dicatat dalam berkas yang biasanya disebut “logfile” atau “log” saja. Berkas log sangat berguna untuk mengamati penyimpangan yang terjadi. Kegagalan untuk masuk ke sistem (login) misalnya tersimpan di dalam berkas log. Untuk itu para administrator diwajibkan untuk rajin memelihara dan menganalisa berkas log yang dimilikinya.

Letak dan isi dari berkas log bergantung kepada operating system yang digunakan. Di sistem berbasis UNIX, biasanya berkas ini berada di direktori /var/adm atau /var/log. Contoh berkas log yang ada di sistem Linux Debian dapat dilihat pada Table 2 on page 33.

Nama Berkas

Keterangan

/var/adm/auth.log

Berisi informasi yang berhubungan dengan authenti­cation. Gagal login, misalnya, dicatat pada berkas ini.

/var/adm/daemon.log

Informasi mengenai program-program daemon seperti BIND, Sendmail, dsb.

/var/adm/mail.log

Berisi informasi tentang e-mail yang dikirimkan dan diterima serta akses ke sistem email melalui POP dan IMAP.

/var/adm/syslog

Berisi pesan yang dihasilkan oleh program syslog. Kegagalan login tercatat di sini.

Sebagai contoh, berikut ini adalah cuplikan baris isi dari berkas / var/adm/auth.log:

Apr 8 08:47:12 xact passwd[8518]: password for `pc' changed by root

Apr 8 10:02:14 xact su: (to root) hendra on /dev/ttyp3

Baris pertama menunjukkan bawah password untuk pemakai “pc” telah diganti oleh “root”. Baris kedua menunjukkan bahwa pemakai (user) yang bernama “hendra” melakukan perintah “su” (substitute user) dan menjadi user “root” (super user). Kedua contoh di atas menunjukkan entry yang nampaknya normal, tidak mengandung security hole, dengan asumsi pada baris kedua memang pemakai

Apr 5 17:20:10 alliance wu-ftpd[12037]: failed login from

ws170.library.msstate.edu [130.18.249.170], m1

Apr 9 18:41:47 alliance login[12861]: invalid password for `hendra' on `ttyp0' from `ppp15.isp.net.id'


Baris di atas menunjukkan kegagalan untuk masuk ke sistem melalui fasilitas FTP (baris pertama) dan telnet (baris kedua). Pada baris kedua terlihat bahwa user “budi” (atau yang mengaku sebagai user “budi”) mencoba masuk melalui login dan gagal memberikan password yang valid. Hal ini bisa terjadi karena ketidak sengajaan, salah memasukkan password, atau bisa juga karena sengaja ingin mencoba-coba masuk dengan userid “budi” dengan password coba­coba. Cara coba-coba ini sering dilakukan dengan mengamati nama user yang berada di sistem tersebut (misalnya dengan menggunakan program finger untuk mengetahui keberadaan sebuah user).


Contoh berikut diambil dari isi berkas /var/adm/mail.log, yang berfungsi untuk mencatat aktivitas yang berhubungan dengan sistem mail.

Apr 9 18:40:31 mx1 imapd[12859]: Login faiure user=^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P ^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^ P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P

host=vhost.txg.wownet.net

Apr 9 18:40:32 mx1 imapd[12859]: Success, while reading line user=^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P ^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^ P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P^P

host=vhost.txg.wownet.net


Contoh di atas menunjukkan hal yang sedikit aneh dari akses ke servis email melalui IMAP (ditunjukkan dengan kata “imapd” yang merupakan server dari servis IMAP). Pertama, user yang digunakan tidak valid. Kedua, kebetulan administrator tidak memiliki remote user yang berasal dari host yang disebut di atas. Setelah diselidiki, ternyata memang ada lubang keamanan dari implementasi “imapd” yang digunakan. Ini diketahui setelah melihat informasi yang ada di

web site CERT (See “Sumber informasi dan organisasi yang berhubungan dengan keamanan sistem informasi” on page 54.). Untuk itu administrator cepat-cepat menutup servis imap tersebut, mengambil dan memasang versi baru dari imapd yang tidak memiliki lubang keamanan tersebut.


Contoh-contoh di atas hanya merupakan sebagian kecil dari kegiatan menganalisa berkas log. Untuk sistem yang cukup ramai, misalnya sebuah perguruan tinggi dengan jumlah pemakai yang ribuan, analisa berkas log merupakan satu pekerjaan tersendiri (yang melelahkan). Untuk itu adanya tools yang dapat membantu administrator untuk memproses dan menganalisa berkas log merupakan sesuatu yang sangat penting. Ada beberapa tools sederhana yang menganalia berkas log untuk mengamati kegagalan (invalid password, login failure, dan sebagainya) kemudian memberikan ringkasan. Tools ini dapat dijalankan setiap pagi dan mengirimkan hasilnya kepada administrator.


Backup secara rutin


Seringkali tamu tak diundang (intruder) masuk ke dalam sistem dan merusak sistem dengan menghapus berkas-berkas yang dapat ditemui. Jika intruder ini berhasil menjebol sistem dan masuk sebagai super user (administrator), maka ada kemungkinan dia dapat menghapus seluruh berkas. Untuk itu, adanya backup yang dilakukan secara rutin merupakan sebuah hal yang esensial. Bayangkan apabila yang dihapus oleh tamu ini adalah berkas penelitian, tugas akhir, skripsi, yang telah dikerjakan bertahun­tahun.

Untuk sistem yang sangat esensial, secara berkala perlu dibuat backup yang letaknya berjauhan secara fisik. Hal ini dilakukan untuk menghindari hilangnya data akibat bencana seperti kebakaran, banjir, dan lain sebagainya. Apabila data-data dibackup akan tetapi diletakkan pada lokasi yang sama, kemungkinan data akan hilang jika tempat yang bersangkutan mengalami bencana seperti kebakaran.


Penggunaan Enkripsi untuk meningkatkan keamanan


Salah satau mekanisme untuk meningkatkan keamanan adalah dengan menggunakan teknologi enkripsi. Data-data yang anda kirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak mudah disadap. Banyak servis di Internet yang masih menggunakan “plain text” untuk authentication, seperti penggunaan pasangan userid dan password yang sering dapat dilihat dengan program sniffer. Penggunaan enkripsi untuk remote akses (misalnya melalui telnet atau rlogin) akan dibahas di bagian berikut.


Telnet atau shell aman


Telnet atau remote login digunakan untuk mengakses sebuah “remote site” atau komputer melalui sebuah jaringan komputer. Akses ini dilakukan dengan menggunakan hubungan TCP/IP dengan menggunakan userid dan password. Informasi tentang userid dan password ini dikirimkan melalui jaringan komputer secara terbuka. Akibatnya ada kemungkinan seorang yang nakal melakukan “sniffing” dan mengumpulkan informasi tentang pasangan userid dan password ini.

Untuk menghindari hal ini, enkripsi dapat digunakan untuk melindungi adanya sniffing. Paket yang dikirimkan dienkripsi dengan RSA atau IDEA sehingga tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak. Salah satu implementasi mekanisme ini adalah SSH (Secure Shell). Ada beberapa implementasi SSH ini, antara lain:

  • ssh untuk UNIX (dalam bentuk source code, gratis)
  • SSH untuk Windows95 dari Data Fellows (komersial) http://www.datafellows.com/
  • TTSSH, yaitu skrip yang dibuat untuk Tera Term Pro (gratis, untuk Windows 95) http://www.paume.itb.ac.id/rahard/koleksi
  • SecureCRT untuk Windows95 (shareware / komersial)


26 April 2009

Mengamankan Sistem Informasi

Pada umunya, pengamanan dapat dikategorikan menjadi dua jenis: pencegahan (preventif) dan pengobatan (recovery). Usaha pencegahan dilakukan agar sistem informasi tidak memiliki lubang keamanan, sementara usaha-usaha pengobatan dilakukan apabila lubang keamanan sudah dieksploitasi.

Pengamanan sistem informasi dapat dilakukan melalui beberapa layer yang berbeda. Misalnya di layer “transport”, dapat digunakan “Secure Socket Layer” (SSL). Metoda ini misalnya umum digunakan untuk Web Site. Secara fisik, sistem anda dapat juga diamankan dengan menggunakan “firewall” yang memisahkan sistem anda dengan Internet. Penggunaan teknik enkripsi dapat dilakukan di tingkat aplikasi sehingga data-data anda atau e-mail anda tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak.


Mengatur akses (Access Control)


Salah satu cara yang umum digunakan untuk mengamankan informasi adalah dengan mengatur akses ke informasi melalui mekanisme “access control”. Implementasi dari mekanisme ini antara lain dengan menggunakan “password”.

Di sistem UNIX, untuk menggunakan sebuah sistem atau komputer, pemakai diharuskan melalui proses authentication dengan menuliskan “userid” dan “password”. Informasi yang diberikan ini dibandingkan dengan userid dan password yang berada di sistem. Apabila keduanya valid, pemakai yang bersangkutan diperbolehkan menggunakan sistem. Apabila ada yang salah, pemakai tidak dapat menggunakan sistem. Informasi tentang kesalahan ini biasanya dicatat dalam berkas log. Besarnya informasi yang dicatat bergantung kepada konfigurasi dari sistem setempat. Misalnya, ada yang menuliskan informasi apabila pemakai memasukkan userid dan password yang salah sebanyak tiga kali. Ada juga yang langsung menuliskan informasi ke dalam berkas log meskipun baru satu kali salah. Informasi tentang waktu kejadian juga dicatat. Selain itu asal hubungan (connection) juga dicatat sehingga administrator dapat memeriksa keabsahan hubungan.


Password di sistem UNIX


Akses ke sistem UNIX menggunakan password yang biasanya disimpan di dalam berkas /etc/passwd. Di dalam berkas ini disimpan nama, userid, password, dan informasi-informasi lain yang digunakan oleh bermacam-macam program. Contoh isi berkas password dapat dilihat di bawah ini.

root:fi3sED95ibqR7:0:1:System Operator:/:/sbin/sh daemon:*:1:1::/tmp: wijaya:d98skjhj9l:72:98:hendra:/home/wijaya:/bin/csh

Field

Isi

wijaya

Nama atau userid pemakai

d98skjhj9l

password yang sudah terenkripsi (encrypted pass­

word)

72

UID, user identification number

98

GID, group identification number

Hendra

Nama lengkap dari pemakai (sering juga disebut

GECOSa atau GCOS field)

/home/rahard

home directory dari pemakai

/bin/csh

shell dari pemakai

GECOS = General Electric Computer Operating System. Di masa lalu, pemakai juga memiliki account di komputer yang lebih besar, yaitu kom­puter GECOS. Informasi ini disimpan dalam berkas ini untuk memudah­kan batch job yang dijalankan melalui sebuah Remote Job Entry

Pada sistem UNIX lama, biasanya berkas /etc/passwd ini “readable”, yaitu dapat dibaca oleh siapa saja. Meskipun kolom password di dalam berkas itu berisi “encrypted password” (password yang sudah terenkripsi), akan tetapi ini merupakan potensi sumber lubang keamanan. Seorang pemakai yang nakal, dapat mengambil berkas ini (karena “readable”), misalnya men-download berkas ini ke komputer di rumahnya, atau mengirimkan berkas ini kepada kawannya. Ada program tertentu yang dapat digunakan untuk memecah password tersebut. Contoh program ini antara lain: crack (UNIX), cracker jack (DOS).


Program “password cracker” ini tidak dapat mencari tahu kata kunci dari kata yang sudah terenkripsi. Akan tetapi, yang dilakukan oleh program ini adalah melakukan coba-coba (brute force attack). Salah satu caranya adalah mengambil kata dari kamus (dictionary) kemudian mengenkripsinya. Apabila hasil enkripsi tersebut sama dengan encrypted password, maka kunci atau passwordnya ketemu. Selain melakukan “lookup” dengan menggunakan kamus, biasanya program “password cracker” tersebut memiliki beberapa algoritma heuristic seperti menambahkan angka di belakangnya, atau membaca dari belakang, dan seterusnya. Inilah sebabnya jangan menggunakan password yang terdapat dalam kamus, atau kata-kata yang umum digunakan (seperti misalnya nama kota atau lokasi terkenal).


Shadow Password


Salah satu cara untuk mempersulit pengacau untuk mendapatkan berkas yang berisi password (meskipun terenkripsi) adalah dengan menggunakan “shadow password”. Mekanisme ini menggunakan berkas /etc/shadow untuk menyimpan encrypted password, sementara kolom password di berkas /etc/passwd berisi karakter “x”. Berkas /etc/shadow tidak dapat dibaca secara langsung oleh pemakai biasa.


Memilih password


Nama anda, nama istri / suami anda, nama anak, ataupun nama kawan.

Nama komputer yang anda gunakan.

Nomor telepon atau plat nomor kendaran anda.

Tanggal lahir.

Alamat rumah.

Nama tempat yang terkenal.

Kata-kata yang terdapat dalam kamus (bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris).

Password dengan karakter yang sama diulang-ulang.

Hal-hal di atas ditambah satu angka


Menutup servis yang tidak digunakan


Seringkali sistem (perangkat keras dan/atau perangkat lunak) diberikan dengan beberapa servis dijalankan sebagai default. Sebagai contoh, pada sistem UNIX servis-servis berikut sering dipasang dari vendornya: finger, telnet, ftp, smtp, pop, echo, dan seterusnya. Servis tersebut tidak semuanya dibutuhkan. Untuk mengamankan sistem, servis yang tidak diperlukan di server (komputer) tersebut sebaiknya dimatikan. Sudah banyak kasus yang menunjukkan abuse dari servis tersebut, atau ada lubang keamanan dalam servis tersebut akan tetapi sang administrator tidak menyadari bahwa servis tersebut dijalankan di komputernya.

Servis-servis di sistem UNIX ada yang dijalankan dari “inetd” dan ada yang dijalankan sebagai daemon. Untuk mematikan servis yang dijalankan dengan menggunakan fasilitas inet, periksa berkas /etc/ inetd.conf, matikan servis yang tidak digunakan (dengan memberikan tanda komentar #) dan memberitahu inetd untuk membaca berkas konfigurasinya (dengan memberikan signal HUP kepada PID dari proses inetd).

unix# ps -aux | grep inetd

105 inetd

unix# kill -HUP 105

Untuk sistem Solaris atau yang berbasis System V, gunakan perintah “ps -eaf” sebagai pengganti perintah “ps -aux”. Lebih jelasnya silahkan baca manual dari perintah ps.

Untuk servis yang dijalankan sebagai daemon dan dijalankan pada waktu startup (boot), perhatikan skrip boot dari sistem anda.

SunOS: /etc/rc.*

Linux Debian: /etc/init.d/*


Memasang Proteksi


Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem informasi, proteksi dapat ditambahkan. Proteksi ini dapat berupa filter (secara umum) dan yang lebih spesifik adalah firewall. Filter dapat digunakan untuk memfilter e-mail, informasi, akses, atau bahkan dalam level packet. Sebagai contoh, di sistem UNIX ada paket program “tcpwrapper” yang dapat digunakan untuk membatasi akses kepada servis atau aplikasi tertentu. Misalnya, servis untuk “telnet” dapat dibatasi untuk untuk sistem yang memiliki nomor IP tertentu, atau memiliki domain tertentu. Sementara firewall dapat digunakan untuk melakukan filter secara umum.

Untuk mengetahui apakah server anda menggunakan tcpwrapper atau tidak, periksa isi berkas /etc/inetd.conf. Biasanya tcpwrapper dirakit menjadi “tcpd”. Apabila servis di server anda (misalnya telnet atau ftp) dijalankan melalui tcpd, maka server anda menggunakan tcpwrapper. Biasanya, konfigurasi tcpwrapper (tcpd) diletakkan di berkas /etc/hosts.allow dan /etc/hosts.deny.